Sabtu, 25 Juli 2009

Mimpi-Mimpi Kecil #Part 1

July, 2008
Awal Tahun Ajaran Baru

Awal tahun ajaran baru tahun ini, sama sekali tidak membangkitkan semangatku. Sama sekali tidak. Aku berfikir, seharusnya aku tidak usah sekolah saja sekalian, toh aku juga tak berniat sekolah. Jadi buat apa aku sekolah?


Tahun ini, aku lulus dari SD dan awalnya aku memang ingin untuk melanjutkan ke SMP yang memang dari dulu aku idamkan. Tapi, karna sesuatu hal, pupus harapan dan semangatku untuk berjuang. Dan yakin tak bisa, aku menyerah. Dikarenakan oleh suatu hal yang jika aku ingat lagi, terlalu suram untuk dikenang.


Namun, sedikit dukungan dan dorongan dari keluargaku, akupun memutuskan untuk tetap melanjutkan ketingkat SMP walaupun bukan SMP yang sangat aku idamkan. Lagipula, ini juga untuk Bunda dan Ayah yang menginginkanku berhasil, meski kondisiku seperti ini.


Oh ya, namaku Allysha, sebut saja aku Ais. Aku sekarang tinggal di Kota Bogor, dan dari lahirpun aku disini, di Kota Hujan dengan sejuta angkot dan juga dengan banyak binatang kijang di dalamnya. Sekolahku sekarang juga di kota ini, tak perlu tahu apa nama sekolahnya, yang pasti aku anak Bogor dan sekolah di Bogor.


Setiap masuk SMP, pasti yang ditunggu-tunggu adalah Masa Orientasi Siswa a.k.a MOS. Tapi, jujur aku sama sekali tak tertarik dengan MOS itu, dan memutuskan untuk tidak mengikuti MOS tersebut. Buat apa? Perkenalan sekolah doang kan? Keliling sekolah aja, ntar juga hafal tempatnya. Lagi pula, aku juga masih malas untuk melihat sekolah kembali. Terlalu malas, dan terlalu sakit jika teringat sekolah...

Setelah Seminggu lamanya MOS....

SEKOLAH.
Itu yang terus menghantui pikiranku selama perjalanan menuju sekolah baruku. Entah apa maksud dari kata SEKOLAH itu, otakku pun tak bisa mencernanya. Aku tak berfikiran tentang apa yang akan aku terima karna aku tak mengikuti MOS, atau karena kakak-kakak kelas yang berlagak sok dewasa yang hanya bisa menindas adik kelas, aku tak peduli.


Otakku, sudah mulai bisa mencerna....
SEKOLAH, otak dan hatiku berkata, di sekolah itu akankah aku bisa berkata jujur tanpa harus kehilangan? Bisakah untukku tak menutupi diriku? Bisakah aku tak berbohong disana? Akankah aku bisa memahami dunia? Akankah aku bisa mempelajari hidupku sendiri? Akankah disana aku bahagia? Akan kah disana aku tahu apa arti ‘teman’ dan persahabatan? Dan apakah disana itu akan ada cinta dan kasih sayang untuk aku? itu yang otak juga hatiku katakan padaku.


Apa memang akan begitu? Apa mungkin sama saja saat aku di SD dulu? Sendirian, karena kejujuranku. Satupun, tak ada yang ingin dekat denganku. Guru-guru-pun begitu, mereka hanya menatap kasihan melihatku sejak mereka tahu apa yang sebenarnya aku alami. Memang, penyesalan tak mungkin datang di awal...


Tanpa sadar, air mataku jatuh membasahi pipiku. Aku sampai di depan gerbvang sekolah baruku, senyuman satpam sekolah menyambutku. Ku tatap langit saat itu, langit cerah menyambut pagi ini tak ada awan mendung yang menyertai, di sekelilingku kulihat semuanya tersenyum. Namun aku, juga berusaha tersenyum, walau hatiku tetap menangis tak berhenti...

Ini awal dari hidupku yang baru, aku kan tetap berdiri apapun kujalani. Ku langkahkan kakiku untuk masuk ke sekolah baru...

Dan ceritaku dimulai dari sini....

bersambung...
salam, unaa :DD

1 komentar: